Sabtu, 08 Januari 2011
Bencinya Saya kepada Anda
Autis
Barangkali itu yang diinginkan penguasa negeri ini untuk rakyatnya. Berbagai pemberitaan bobroknya negeri ini terus bermunculan silih berganti seolah ingin menggantikan dan ingin diperhatikan. Dalam proses pencerdasar pemberian berita yang aktual oleh mesia massa terutama televisi melalui stasiunnya merupakan salah cara untuk masyarakat negeri ini mengetahui secara jelas bagaimana keadaan negerinya namun bagaimana jika stasiun televisi yang seharusnya memberikan pencerahan kepada masyarakat dan bersikap netral dalam penyampaian pemberitaannya mulai dimiliki oleh seorang penguasa dan mulai ditunggangi oleh kebutuhan politiknya ?
Siapa yang dirugikan ?
Lawan politiknya kah ?
Seteru abadinya kah ?
Tidak tuan-tuan, rakyat bangsa ini yang dirugikan oleh ulah kalian. Apakah kalian menganggap rakyat adalah objek permainan politik kalian untuk meloloskan segala keinginan kalian.
Belum selesai penyelesaian terhadap suatu permasalahan kemudian muncul lagi permasalahan baru yang (juga) harus diselesaikan. Bagitu indah permainan tuan dalam hal ini namun besarnya rasa cinta kami terhadap tanah air ini tidak akan menyurutkan keinginan kami untuk membuat bagsa ini lebih manusiawi untuk ditinggali.
Segala macam cara Anda dan kroni-kroni Anda untuk membuat citra Anda begitu indah dihadapan publik. Kalian memanfaatkan milik kami untuk kebutuhan politik Anda. Anda menggunakan timnas kami untuk keuntungan pribadi Anda. Dimanakah hati nurani Anda wahai tuan yang terhormat ? atau memang itu semua sudah musnah tertimbun oleh ketamakan Anda untuk menguasai negeri ini.
Tuan, bangsa ini butuh mempertahankan kehormatannya, rakyat ini butuh merebut kembali harga dirinya namun kenapa Anda yang berbicara dibanyak kesempatan mencintai negeri ini dan mendukung timnas kebanggaan rakyat Indonesia melakukan hal bodoh bahkan memalukan dengan mengacak-acak timnas kami. Jangan Anda politisasi kebanggaan rakyat ini hanya untuk keuntungan Anda dan anak keturunan Anda. Banyak janji-janji manis yang akan Anda lakukan untuk timnas kami, namun mana realisasinya ? Apakah karena kami kalah dan Anda kehilangan banyak momentum untuk menambah pencitraan Anda ? Kalau terjadi yang demikian, maka kami patut bersyukur kepada Allah, Tuhan kami atas segala keputusannya.
Tak berhenti disitu tuan, belum selesai penjelasan Anda mengenai permasalahan yang lama bergulir lalu dengan begitu mudah Anda melemparkan permasalah baru yang menyangkut hajat hidup rakyat bangsa ini. Segala macam perekomonian Anda permainkan tuan, sungguh dimanakah hati nurani Anda ?
Omong kosong jika Anda mengatakan mencintai bangsa ini, tanah air kami.
Anda tidak melebihi seekor lintah yang setiap saat menggerogoti darah rakyat untuk kesejahteraan Anda dan anak keturunan Anda. Harta banyak, kedudukan strategis dalam pemerintahan, serta banyaknya pengikut setia Anda membuat seolah Anda sangat berkuasa atas negeri ini namu jangan lupa tuan, ada rakyat yang selalu mengawasi Anda dan siap pula kala waktu untuk meruntuhkan hegemoni Anda. Karena suara rakyat adalah suara Tuhan, kehendak rakyat adalah kehendak Tuhan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar